Pernahkah Anda melihat semut berjalan beriringan di lantai atau tembok? Dari semut, kita bisa belajar cara mengantisipasi masa depan. Pada waktu musim penghujan, naluri mereka bekerja. Mereka sadar bahwa badan mereka kecil, tak kuat melawan air pada saat musim hujan datang karena bisa hanyut dan mati. Karena itu, mereka beramai-ramai pindah ke tempat yang lebih tinggi dengan membawa aneka makanan yang selama ini mereka simpan, yang kalau kita lihat bentuknya seperti serbuk-serbuk putih.
Kawan, mempersiapkan kebutuhan sekarang itu harus, namun sudahkah kita mengantisipasi kebutuhan masa depan? Banyak orang hari ini merasa gagal dalam menjalani hidup bukan karena mereka bodoh, namun karena mereka gagal mengantisipasi masa depan dan terlalu nyaman dengan keadaan masa kini. Contohnya: dua puluh tahun lalu penggunaan komputer dan internet masih jarang. Namun sekarang hampir sebagian pekerjaan menggunakan komputer dan membutuhkan akses internet. Kalau kita tidak mengantisipasi masa depan dengan tidak mau belajar komputer dan menggunakan internet, maka kita akan tertinggal. Jika kita berpuas diri bisa menjahit dengan tangan, maka kita akan tertinggal oleh rekan yang piawai menggunakan mesin jahit.
Kawan, Tuhan menyuruh kita belajar dari semut agar hidup kita tak berkekurangan baik di masa kini, maupun masa depan. Tingkatkan kualitas diri senantiasa dan rajinlah menabung karena itulah yang akan menjadi penolong kita saat musim paceklik datang atau perubahan zaman terjadi. Tak lupa pula mari kita selalu bisa bekerja sama satu sama lain, terutama dengan saudara seiman.
Komentar