Terapi Akupunktur Untuk Hewan

Sang pasien membuka matanya yang berwarna kuning lebar-lebar. Ia tidak mengeluarkan suara saat ahli akupunktur Edurne Cornejo menyematkan empat jarum ke kakinya.

Pasien ini bukan pasien biasa, karena ia adalah burung hantu. Dua bulan lalu, hewan seukuran 25 centimeter dari spesies Athene Noctua ini mengalami kecelakaan saat ia tak sengaja terbang kedalam cerobong asap di sebuah pabrik di Madrid.

Dengan punggung yang patah, burung hantu mungil ini dikirim ke Brinzal, organisasi amal penyelamatan burung hantu yang bermarkas di barat Madrid. Klinik Brinzal dibuka pada 1989 dan telah menyediakan terapi akupunktur bagi burung hantu selama enam tahun.

"Ketika ia pertama datang, ia tidak bisa berdiri. Lalu, ia mulai berjalan. Sekarang, ia bisa terbang lagi," ujar Cornejo. Dia telah memberikan burung hantu tersebut sesi akupunktur selama 10 minggu, dan menurutnya, akupunktur telah menstimulasi mekanisme penyembuhan diri pada hewan itu.

Penerapan teknik pengobatan kuno dari Cina ini terhadap hewan sedang meningkat, menurut Internatioanl Veterinary Acupuncture Society. Ahli akupunktur hewan merekomendasikan terapi tersebut untuk masalah otot dan sendi - seperti punggung patah si burung hantu, begitu pula gangguan saraf, kulit, pernapasan, dan perut.

Sebagai dokter hewan yang berspesialisasi dalam akupunktur untuk anjing dan kucing, Cornejo menjadi sukarelawan di Brinzal untuk merawat ratusan burung hantu yang sakit yang dibawa kesana setiap tahun oleh warga.

Di bagian lain klinik Brinzal tersebut, sekitar 80 ekor burung hantu elang dan burung hantu towny sedang menjalani beragam tahap pemulihan. Ada yang beristirahat, ada yang latihan terbang dalam sangkar terlindung.

Sekitar 1.200 burung dibawa ke klinik tersebut setiap tahun, dan 70 persen dari mereka pulih total dan bisa kembali ke alam liar, ujar Patricia Orejas, salah seorang pengelola Brinzal.

Komentar