Mengampuni dan Memaafkan




Jenderal Horace Porter pernah menulis tentang percakapannya dengan Jenderal Ulysses Grant suatu malam saat mereka duduk dekat api unggun.

Ditulis oleh Porter:
"Jenderal Ulysses, Anda luar biasa, walaupun Anda dididik dalam kekerasan militer, dan selalu mengalami permainan kasar dalam tugas garis depan.

Anda tidak terpancing untuk mengumpat.
Saya tidak pernah melihat anda mengucapkan KATA-KATA KASAR sekalipun.

"Anda punya alasan untuk hal ini?", tanya Poter.

Grant menjawab,
Saya tidak mau membiasakan mengumpat. sejak remaja saya tidak pernah melakukannya, dan ketika Saya dewasa, Saya memandang mengumpat adalah sebagai suatu tindakan KEBODOHAN.

Karena kata-kata kasar membangkitkan AMARAH diri kita sendiri dan menyulut kemarahan orang lain.

Saya tidak pernah melihat kehidupan yang berkualitas dari seorang pemarah, selain LEMAH dan RAPUH dari segi spiritual.

Seorang PEMARAH, adalah seorang yang lelah, ia seorang yang berperang dengan dirinya sendiri, sekalipun ia menang, ia HANCUR.

"Tidak ada yang lebih BURUK dari pada seorang yang menjadi marah sampai ia tidak dapat menguasai diri"

"Pada saat kita marah, kita telah kalah"

"Pada saat kita membenci, Kita telah terkunci"

"Pada saat kita mendendam. Kita menjadi tawanan".

Solusi untuk hal ini adalah:
"MENGAMPUNI dan MEMAAFKAN"

Sumber: Broadcast Blackberry

Komentar