Jeritan bergemuruh dilorong bangsal, isak tangis, sedu sedan, menghantarkan kepergian bapak tua itu untuk menemui sang khalik. Maafkan kami ayah,kami menyanyangimu, jangan tinggalkan kami,aku belum siap menerima ini, kumohon kembalilah.Bilqis panggilan sehari-harinya, putri cantik dari almarhum bapak tua yang barusan meninggal, tak kuasa menerima kenyataan.
Sabarlah nak! biarkan ayah pergi dengan tenang sambil memegang pundak Bilqis, ibu sangat paham apa yang kamu rasakan, kita tak boleh melawan kodrat, itu adalah kehendak yang maha kuasa, sebaiknya ambil wudhu ke kamar mandi, biar jiwamu lebih tenang.Dengan bijaksana ibu Bilqis menenangkan putri semata wayangnya.
Bilqis berbalik arah, memeluk erat tubuh nyonya Fatimah, ibu!..aku mencintai ayah, aku menyayanginya lebih dari apapun, kenapa kanker itu menggerogoti paru-paru ayah, sehingberbansah bernafas, kenapa semuanya di ambil dariku, kenapa tidak aku saja yang di bawa pergi, tidak puaskah kanker itu menyiksa ayah lebih dari 2 tahun, kenapa ibu, kenapa?, kumohon jawabannya.
Suasana menjadi tak terkendali, ibu Bilqis tidak mampu menjawab, seluruh sanak famili yang berada diruangan menjadi panik,pasien yang berada di sebelah menjadi terganggu, situasi tersebut memicu stress pasien-pasien lain yang menyaksikan kesedihan Bilqis, semuanya jadi tidak karuan.
Seorang perawat berdiri sejak 10 menit yang lalu, di samping almarhum, menyodorkan kitab suci alqur'an ke tangan Bilqis, alangkah baiknya kepergian bapak kita iringi dengan membaca ayat-ayat suci alquran sehingga arwahnya bisa melayat dengan tenang, luapan emosi mbak, kami sangat memahami, kami mengerti apa yang mbak rasakan, kami selalu ada untuk membantu, ayo mbak berwudhu, bisikan ayat-ayat suci ini di telinga almarhum.
Fenomena diatas, acap kali ditemui di rumah sakit, terutama diruangan intensive care unit (ICU) dan ruangan emergency, meskipun tidak serupa dengan narasi diatas, pada hakikatnya kesedihan dan penderitaan selalu menyelimuti pasien dan keluarga. Sebagai petugas tidak boleh panik menghadapinya dan tidak boleh ikut larut dalam kesedihan, tetapi seorang perawat profesional harus empati (ikut merasakan) dan menghadapi dengan tenang serta menjalankan asuhan keperawatan spiritual pada pasien/ keluarga tersebut.
Tindakan medis tidak akan mampu mempertahankan kualitas hidup almarhum ayah Bilqis, meskipun di pasang ventilator atau alat bantu nafas. Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di dunia. Ada sekitar 174.470 orang Amerika dan 1 juta di seantero dunia yang didiagnosis mengidapnya ditahun 2010 ini( www.sinarharapan.co.id).
Merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita, disebabkan oleh rokok. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja, seperti pekerja yang terpapar dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang (http://id.wikipedia.org).
Selain faktor keturunan dan lingkungan, penyebab kanker paru-paru adalah prilaku yang tidak sehat, berdasarkan uraian diatas, saya menginformasikan, anda yang memutuskan, jalan mana yang akan dipilih agar paru-paru tetap sehat.
eagle
Komentar