Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Jepang, 92 tahun yang lalu. Bercerita mengenai kesetiaan seekor anjing jenis Akita bernama Hachiko terhadap tuannya, Profesor Hidesaburo Ueno. Kisahnya berawal pada 1924 ketika Hachiko kecil dibawa pulang keluarga Ueno.
Sejak tinggal di rumah itu, Hachiko sudah menunjukkan kebiasaan unik. Anjing itu selalu bersikeras mengantar tuannya ke stasiun Shibuya dan akan kembali ke sana tepat pada jam si profesor turun dari kereta. Keduanya terus melakukan ini sampai Mei 1925 sampai akhirnya Profesor Ueno tidak lagi turun dari kereta. Ueno meninggal akibat serangan jantung ketika mengajar.
Hachiko diserahkan kepada anak Ueno setelah kematian itu, namun ia selalu berhasil kabur dari rumah dan kembali ke rumah almarhum tuannya. Ternyata Hachiko sadar bahwa si tuan tak lagi tinggal di rumah itu, maka ia pun mencari Ueno di stasiun dimana dulu ia sering menunggu.
Setiap hari Hachiko menunggu si profesor di pintu keluar stasiun. Sayang, Hachiko tidak menemukan apa yang ia cari.
Keberadaan Hachiko yang duduk menanti setiap hari akhirnya disadari para penumpang lain. Banyak dari mereka mulai membawa makanan dan air bagi Hachiko.
Pada 1932, seorang bekas mahasiswa Ueno melihat anjing itu. Ia pun mendatangi keluarga Ueno untuk sekedar mendengar kisah tentang Hachiko. Kisah yang ia dengar membuatnya berpikir untuk menciptakan suatu tulisan mengenai Hachiko.
Tak hanya itu, mahasiswa ini pun menemukan bahwa hanya ada 30 anjing Akita di Jepang saat itu. Akita adalah jenis anjing pemburu yang langka dan dulunya hanya dipelihara di puri-puri bangsawan Jepang. Ketika tulisan itu terbit, seluruh penjuru Jepang gempar dalam sekejap. Kesetiaan Hachiko dan kenangan akan tuannya membuat kagum rakyat negeri matahari terbit itu.
Setelah kisahnya beredar, Hachiko terus menunggu tuannya di tempat yang sama dan di jam yang sama pula. Hachiko meninggal di stasiun Shibuya pada akhir musim dingin tahun 1935, tepat 10 tahun sejak ia mulai menunggui tuannya. Sampai saat ini kisah Hachiko masih diperdengarkan di sekolah-sekolah dengan maksud untuk mengajarkan ketekunan dan kesetiaan bagi anak-anak.
Patung Hachiko sendiri telah didirikan tepat di tempat dimana ia biasa menunggu. Film yang mengharukan ini dibintangi oleh Richard Gere, juga Joan Allen, Cary Hiroyuki Tagawa, dan Jason Alexander. Disutradarai oleh Lasse Hallstrom.
Komentar