Kisah Hidup Grezia Epiphania yang Menginspirasi Kita


Nama: Grezia Epiphania
Nama Panggilan: Grace/Grezia
Tempat/Tanggal Lahir: Balikpapan, 4 Pebruari 2006
Ayah: Suryadi Oey
Ibu: Yuliani Sura
Anak ke: 4 dari 4 saudara
Hobi: Menyanyi dan Bermain Piano

Prestasi:
Juara 1 Penyanyi Anak Indonesia Tingkat Nasional Wilayah Kalimantan Timur tahun 2013
Juara 3 Grand Final Kirana Semen Indonesia 2014 di Jakarta
Juara 2 Lomba Nyanyi Solo SDLB FLS2N Semarang 2014
Juara 1 Piano Contest and Singing Contest (antar sekolah) di Balikpapan 2014


Grezia Epiphania, seorang gadis cilik lahir pada tanggal 4 Februari 2006 di Balikpapan, lahir dengan kedua bola mata berselaput putih. Sejak ia lahir, dokter telah memvonis Grezia tidak akan bisa melihat seumur hidup. Hal ini sangat memukul perasaan kedua orang tuanya yakni Suryadi dan Yuliani.

Di balik kesedihan orangtuanya, Grezia semangat untuk bangkit dari sakitnya.

Sekalipun orangtuanya belum bisa menerima keadaan Grezia, anak paling kecil mereka yang tidak bisa melihat, Grezia merupakan sosok anak yang tangguh. Sejak kecil, ia sering bermain sendiri. Bahkan ia sanggup naik turun 20 anak tangga tanpa bantuan orang lain.

Sejak usia empat tahun, ia sudah memiliki bakat luar biasa.

Orangtua Grezia selalu berusaha agar anaknya tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Ternyata di umur yang masih dini yaitu empat tahun, Grezia mampu bermain piano dan ia memiliki suara merdu. Tanpa disangka meskipun usianya masih muda dan tidak dapat melihat, ia mampu memainkan alunan piano.

Tidak sekadar hobi, Grezia memiliki banyak prestasi.

Grezia menjadi inspirasi buat setiap orang yang mengeluh dengan keadaannya. Sekalipun ia terbatas, ia berjuang dalam hidupnya dan di usia yang tergolong masih kecil, Grezia memiliki banyak prestasi. Di tahun 2013, ia memenangkan juara satu penyanyi anak Indonesia tingkat nasional di Kalimantan Timur dan juara tiga penyanyi solo Gloria di Balikpapan. Tahun 2014, Grezia memenangkan juara tiga Grand Final Kirana Semen Indonesia di Jakarta, juara dua lomba nyanyi solo di Semarang dan juga juara satu piano contest and singing contest di Balikpapan.

Mengharukan, ia selalu bersyukur dengan keterbatasannya.

Ternyata, Grezia membuka mata hati kita untuk selalu bersyukur apapun keadaan dalam hidup kita. Grezia aktif dalam pelayanan di tempat ibadahnya. Bahkan, di sana ia selalu menginspirasi semua orang yang hadir. Grezia mempersembahkan musik dan suara melalui alunan piano yang ia mainkan. Sungguh luar biasa gadis cilik ini.

Ia menegaskan bahwa ia mencintai Tuhan yang menciptakannya dan orang di sekelilingnya melalui petikan-petikan lirik lagunya.

Ada petikan lagu Grezia "Sampai akhir ku menutup mata, ku tetap setia menanti janjiMu". Ini menandakan bahwa sosok gadis kecil ini memiliki semangat hidup dengan segala keterbatasannya. Selain itu ia menegaskan bahwa "Walaupun ku tak dapat melihat, aku tetap merasakan kasih di dunia ini". Grezia sungguh luar biasa, ia menceritakan pengalamannya dari lagu yang ia bawa.

Super sekali, daya ingat Grezia juga sangat tinggi.

Sekalipun ia tidak dapat melihat, Grezia memiliki semangat hidup yang tinggi. Menurut orang di sekelilingnya termasuk orangtua dan guru di sekolahnya, Grezia memiliki daya ingat yang tinggi. Ia mampu mengingat teman- temannya sekalipun ia tidak bisa melihat mereka.

Sungguh, gadis cilik yang cantik ini menyadarkan kita untuk melihat dari mata hati dan mensyukuri tiap detik napas hidup.

Kehidupan Grezia menyadarkan siapapun untuk selalu bersyukur atas kehidupan yang dianugerahkan Yang Maha Kuasa. Ia bagaikan motivator cilik karena ia selalu dijadikan pusat perhatian untuk berbicara di kalangan umum. Ia selalu menekankan untuk bersyukur, bersyukur dan bersyukur.

Semoga kisah hidup Grezia menginspirasi kita untuk berhenti mengeluh dan selalu bersyukur ya, guys.



Komentar