Apakah Penggunaan Smartphone Aman Untuk Anak-anak?


Telepon pintar yang sering disebut smartphone atau android kini bagai jamur di musim hujan. Penjualannya laris manis bagai makanan goreng yang dijual saat gerimis turun. Dewasa hingga anak-anak nyaris tak bisa dibedakan penggunaannya. Punya sisi positif dan dan negatif bagi penggunanya. Positifnya, beberapa aplikasi membantu pengguna dalam memudahkan sebuah pekerjaan. Katakan saja aplikasi pesan kendaraan online

Sebelum adanya aplikasi ini, pengguna jasa angkutan umum memerlukan beberapa waktu untuk menunggu angkutan itu tiba. Setibanya, muatan kendaraan itu penuh hingga penumpang berjejal atau berdesak dengan penumpang yang lain. Sungguh tidak nyaman. Walau tak semua, sebagian pengguna jasa angkutan umum tentu pernah merasakannya.

Sekarang tinggal klik, tak berapa lama kemudian kendaraan sewa yang telah di pesan tadi datang di depan rumah. Tanpa perlu pergi ke jalan raya untuk menunggu angkutan umum. Kapasitasnya juga bisa ditentukan sendiri. Beralih pada aplikasi yang lain seperti game online.Sama seperti kaidah dasar penggunaan android yang bisa berdampak baik atau buruk bagi penggunanya. Tergantung siapa yang memakai dan untuk kepentingan apa. Pertanyaannya, amankah penggunaan android untuk anak-anak? Berikut dampak negatifnya:

1. Meniru sikap buruk

Umumnya orang tua yang memberikan android kepada anaknya adalah agar ia bisa main game atau membuka video di youtube, duduk diam tenang tanpa mengganggu orang tuanya yang sedang sibuk bekerja. Beberapa game online mengarahkan penggunanya untuk melakukan tindak kekerasan, pemerkosaan, pencurian dan mengganggu orang secara visual. Bagaimana jika anak ini berinteraksi nyata dengan anak yang lain? Sedikit banyaknya akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam bersosialisasi karena anak-anak didominasi dengan sifat meniru.

2. Memicu sifat egois

Pengguna smartphone  merasa asik sendiri. Anak yang suka bermain android bisa jadi kecanduan dan tidak mempedulikan keadaan sekitarnya. Termasuk jika orang tuanya memanggil, kemungkinan besar ia akan lebih dahulu menyelesaikan permainannya di android atau malah tidak menggubris panggilan orang tuanya sama sekali. Sementara anak-anak perlu dunia bermain yang nyata agar bisa belajar berkomunikasi, berinteraksi dan mengenal sifat temannya.

3.Pengetahuan yang tak terarah

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Jika smartphone sudah ditangannya, ia akan bebas membuka konten yang belum cocok pada usianya. Tanpa pengawasan orang tua saat ia menggunakannya sendiri dalam kamar atau kondisi lain dimana ia menggunakan android tanpa tahu orang tuanya. Konten asusila kerap muncul sebagai iklan yang datang tanpa diminta. Ini perlu diwaspadai pada anak-anak.

4. Terkena radiasi

Layar smartphone memancarkan cahaya radiasi yang tidak baik untuk kesehatan mata. Pemakaian yang lama karena kecanduannya menggunakan smartphone, ini rentan membuat sakit mata seperti mata minus.

Amannya adalah penggunaan android dibolehkan kepada anak-anak dengan seorang pembimbing atau orang dewasa yang dapat dipercaya seperti guru atau pembimbing anak-anak. Semoga bermanfaat. 

   



Komentar