Apakah yang Menggerakkan Orang dan Dunia? Itulah Cinta!



Some says that is unreasoanable

Some says that is just amazing

Let them say the overwhelming desire

Makes us wanna moving on and on



Pernahkah Anda merasakan hal-hal seperti ini: darah terasa berdesir dari ujung kepala hingga kaki, rasa ketertarikan yang muncul tiba-tiba, senyuman yang membayangi pikiran, hingga kata-kata yang diucapkan seseorang menjadi sesuatu yang spesial, bahkan merasa bodoh karena bertingkah aneh di depan lawan jenis?

Kesemuanya itu kita rasakan saat bertemu atau mengingat-ingat seseorang yang terasa 'istimewa' yang telah kalian seleksi sebelumnya. Tidak hanya beberapa orang, namun hampir semua orang di dunia ini pernah mengalaminya. Berjuta bahkan bermilyar penduduk di dunia ini mengalaminya karena semata-mata faktor untuk meneruskan kehidupan dan memperjuangkan hidup masing-masing. Hanya karena pengalaman 'memalukan', malah menjadi sebuah kekuatan besar yang dapat menggerakkan hati banyak orang. Dan juga dunia. Tanpa adanya 'rasa' seperti yang telah disebutkan di awal alinea, maka akan terasa hambarnya hubungan antara satu pribadi dengan pribadi lainnya. Tidak menutup kemungkinan makhluk yang bernama manusia tidak mungkin eksis di muka bumi ini.

Hari Kasih Sayang yang ditetapkan 14 Februari, tidak ada kata yang lebih tepat untuk menyebut kata lain dari kekuatan yang telah disebutkan di atas, yaitu cinta. Ya, kita semua sepakat menyebutnya CINTA. Hampir semua orang suka membicarakan kekuatan besar ini. Namun, apakah Anda tahu apa definisi cinta itu? Beberapa menyebutnya kasih sayang. Selebihnya ada yang mengatakan nafsu. Ada lagi yang mengatakan cinta itu buta; alias tidak mengenal keadaan.

Bagaimana menurut Anda sendiri?

Cinta = ?!@#$%

Tidak perlu bingung dulu, karena tidak ada seseorang yang tahu persis apa arti cinta itu. Tiap orang yang mengaku pernah mengalaminya melalui pengalaman yang berbeda-beda. Itulah yang membuat pandangan mengenai cinta dari satu orang dengan yang lainnya tidak ada yang sama. Menurut penulis, cinta adalah "suara perasaan yang sulit diartikan, namun terdengar oleh hati dan menggetarkan jiwa". Hmm, sebegitu sulitnya mengartikan cinta itu.

Pentingkah membahas cinta di tengah-tengah gersangnya zaman yang mengalami kemerosotan moral serta serba individualistik ini? Tentu saja kita dapat katakan amat penting.

Tengok saja sekeliling kita. Seseorang yang ekspresi wajahnya berseri-seri begitu bertemu dengan seseorang yang dicintainya. Dua insan berlainan jenis dengan mesranya berjalan bergandengan tangan. Kasih sayang antara seorang ibu dengan anak-anaknya.

Pernak-pernik berwarna pink dan merah disertai tulisan yang tidak jauh dari "I Love You"  bertebaran di mal-mal. Tidak ada yang lebih indah dan berwarna dari semua itu di tengah setumpuk rutinitas masyarakat tiap harinya, bukan?

Mengaku sajalah, senangkah kalian apabila ada yang memerhatikan bahkan bersedia membantu saat kalian sedang sibuk mengerjakan sesuatu? Apalagi orang tersebut adalah lawan jenismu yang yang mau menerima dirimu apa adanya?

Atau lebih menyukai ada seseorang yang berhasil membuat hari-harimu menjadi menyenangkan karena selera humor kalian dengan orang tersebut sama-sama nyambung, padahal kalian pembosan dan cenderung ber-negative thinking di segala kondisi?

Social = Science

Manusia adalah makhluk sosial. Tidak ada satu pun yang mengaku dapat bertahan hidup sendiri tanpa orang lain sejak lahir sampai mati, kecuali kalau mengaku bukan manusia. Kita pun membutuhkan uluran tangan orang lain di saat kita kesulitan. Kita tidak mungkin mengerjakan segala sesuatunya selalu sendirian, ya kan? Termasuk hubungan (relationship) dan relasi  (connection) dengan orang lain sangat dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan dan terutama hal yang penting vital yaitu meneruskan keturunan.

Salah satunya adalah cinta. Cinta memiliki pengertian yang sangat luas dan tak terbatas. Seperti yang kita tahu, cinta adalah asmara antara dua orang berbeda jenis (pria dan wanita), kasih sayang tanpa imbalan (orangtua kepada anaknya), dan kesukaan yang didasari jiwa (cinta pekerjaan atau cinta tanah air). Yang paling populer dan sering didengung-dengungkan adalah cinta asmara antara dua orang berbeda jenis. Tanpa dipertanyakan lagi cinta seperti ini yang paling diharapkan dan paling banyak disukai orang.

Perasaan cinta ini bukan muncul tanpa sebab, tetapi karena ada prosesnya secara ilmiah. Otak melepaskan kelenjar oxyctin yang membuat seseorang tertarik kepada orang lain yang dicintainya. Inilah yang membuat kita merasa nyaman berdekatan dengan orang yang kita sukai sepanjang otak masih dikuasai chemistry oxyctin. 

Banyak orang merasa terbuai dengan indahnya cinta yang membuat tindakan mereka bisa saja lepas kendali, terutama yang berumur belasan tahun. Perkembangan hormon mereka masih labil, jadi kita-kita yang mengaku sebagai remaja mesti ekstra hati-hati nih. Mengaku sajalah, senangkah, banyak dari antara kita-kita kaum remaja yang pernah mengalami sindrom akut sebagai berikut: tatapan kosong dengan pikiran entah kemana, tadinya cuek jadi suka mengaca, senyum-senyum, dan tertawa-tawa sendiri. Tujuh puluh persennya karena lawan jenis yang kita sukai.

Cinta memang sebuah kekuatan

Apabila seseorang jatuh cinta, ia akan melakukan segala sesuatu demi orang yang dicintainya. Inilah segi positifnya. Mereka belajar menjadi perhatian dan peduli pada orang lain. Cinta membuat kita mau terbuka dan menerima orang lain. Cinta membuat hubungan satu dengan lainnya damai dan membuat segalanya menjadi aman dan tentram. Cinta saling melengkapi kekurangan-kekurangan dengan kelebihan masing-masing individu.

Bahkan dari segi komersial ada pihak yang diuntungkan karena cinta, misalnya industri musik. Hitung saja berapa banyak lagu-lagu bertema cinta yang telah beredar di seluruh dunia. Tanpa perasaan ini, penulis lagu mau menulis lagu tema apa selain kebencian/kekerasan?

Simpelnya, tanpa ada cinta, tidak ada dua orang berbeda jenis saling menyukai. Tanpa adanya dua orang saling menyukai maka tidak ada perkawinan. Tanpa perkawinan maka tidak ada keturunan! Jelas sekali bukan bahwa cinta itu memiliki pengaruh yang sangat besar? Tidak hanya untuk menggerakkan orang-orang tetapi juga dunia. Dunia butuh perdamaian, oleh karena itu butuh cinta dari rakyatnya.

Kesimpulan

Cinta adalah sebuah kekuatan untuk mengubah dunia. Maka tak perlu ragu bagi kita untuk merasakan cinta dan menyebarluaskan pengaruhnya ke orang-orang. Cinta asmara memang penting, tetapi lebih baik diimbangi dengan cinta kasih sayang dengan orangtua, guru, teman, hewan peliharaan, sampai mencintai kehidupan kalian sendiri. Semakin banyak pengalaman cinta yang kalian dapat, maka semakin tinggi rasa percaya diri dan kedewasaan yang kalian dapat. Jangan hanya menunggu tanggal 14 di bulan Februari hanya untuk berbagi kasih sayang kepada sesama .... jadikan saja tiap hari bahkan tiap menit dan detik berbagi kasih kepada orang-orang dan sesuatu yang kita cintai .... Setuju?


Komentar