Apa yang Menjadi Penyebab Retardasi Mental?


Keterbelakangan Mental atau lazim disebut Retardasi Mental (RM) adalah suatu keadaan dimana keadaan dengan Intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah Intelegensi yang terbelakang. Retardasi Mental disebut juga Oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau Tuna Mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berprilaku adaptif.

Retardasi Mental sebenarnya bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses Patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap Intelektualitas dan fungsi Adaptif. Retardasi Mental ini dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa maupun gangguan fisik lainnya.

Retardasi Mental sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut:
• Lemah Pikiran ( feeble-minded)
• Terbelakang Mental (Mentally Retarded)
• Bodoh atau Dungu (Idiot)
• Pandir (Imbecile)
• Tolol (moron)
• Oligofrenia (Oligophrenia)
• Mampu Didik (Educable)
• Mampu Latih (Trainable)
• Ketergantungan Penuh (Totally Dependent) atau Butuh Rawat
• Mental Subnormal
• Defisit Mental
• Defisit Kognitif
• Cacat Mental
• Defisiensi Mental
• Gangguan Intelektual

Pada kenyataannya IQ (Intelligence Quotient) bukanlah merupakan satu-satunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya Retardasi Mental. Melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan Klinis, Perilaku Adaptif dan hasil Tes Psikometrik. Untuk diagnosis, yang pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan Retardasi Mental dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala: Mikrosefali, Hidrosefali, dan Sindrom Down. Wajah pasien dengan Retardasi Mental sangat mudah dikenali seperti Hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan ekspresi wajah tampak tumpul. Sebagai kriteria dan bahan pertimbangan dapat dipakai juga kemampuan untuk dididik atau dilatih dan kemampuan sosial atau kerja. Tingkatannya mulai dari taraf yang Ringan, Taraf Sedang, Taraf Berat, dan Taraf Sangat Berat.  Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan

Retardasi Mental Ringan
IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena Retardasi Mental. Pada umumnya anak-anak dengan Retardasi Mental Ringan ini tidak dapat dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.

Retardasi Mental Sedang
IQ sekitar 35-40 sampai 50-55.

Retardasi Mental Berat
IQ sekitar 20-25 sampai 35-40.

Retardasi Mental Sangat Berat
IQ dibawah 20 atau 25.

Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau tak jelas sebabnya (simpleks).keduanya disebut Retardasi Mental Primer. Sedangkan Faktor Sekunder disebabkan oleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan, setelah lahir atau terhadap anak-anak.

Beberapa Penyebab Retardasi Mental yaitu :

Akibat Infeksi dan/atau Intoksikasi.
Dalam Kelompok ini termasuk keadaan Retardasi Mental karena kerusakan jaringan otak akibat infeksi Intrakranial, cedera Hipoksia (kekurangan oksigen), cedera pada bagian kepala yang cukup berat, Infeksi sitomegalovirus bawaan, Ensefalitis, Toksoplasmosis kongenitalis, Listeriosis, Infeksi HIV, karena serum, obat atau zat toksik lainnya.

Akibat Rudapaksa dan atau Sebab Fisik Lain
Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain, seperti sinar x, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan Retardasi Mental, Pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil, Keracunan metilmerkuri, Keracunan timah hitam juga dapat mengakibatkan Retardasi Mental.

Akibat Gangguan Metabolisme, Pertumbuhan atau Gizi
Semua Retardasi Mental yang langsung disebabkan oleh gangguan Metabolisme (misalnya gangguan metabolime lemak, karbohidrat dan protein), Sindroma Reye, Dehidrasi hipernatremik, Hipotiroid kongenital, Hipoglikemia (diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik), pertumbuhan atau gizi termasuk dalam kelompok ini hal-hal seperti Kwashiorkor, Marasmus, Malnutrisi dapat mengakibatkan Retardasi Mental.

Akibat Kelainan pada Kromosom
Kelainan ini bisa diartikan dengan kesalahan pada jumlah Kromosom (Sindroma Down), defek pada Kromosom (sindroma X yang rapuh, sindroma Angelman, sindroma Prader-Willi), dan Translokasi Kromosom.

Akibat Kelainan Genetik dan Kelainan Metabolik Yang Diturunkan
Seperti Galaktosemia, Penyakit Tay-Sachs, Fenilketonuria, Sindroma Hunter, Sindroma Hurler, Sindroma Sanfilippo, Leukodistrofi metakromatik, Adrenoleukodistrofi, Sindroma Lesch-Nyhan, Sindroma Rett, Sklerosis tuberose

Akibat Penyakit Otak Yang Nyata (Postnatal)
Dalam kelompok ini termasuk Retardasi Mental akibat Neoplasma (tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau peradangan) dan beberapa reaksi sel-sel otak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter). Reaksi sel-sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif, sklerotik atau reparatif.

Akibat Penyakit/Pengaruh Pranatal Yang Tidak Jelas
Keadaan ini diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk Anomali Kranial Primer dan Defek Kogenital yang tidak diketahui sebabnya.

Akibat Prematuritas dan Kehamilan Wanita diatas 40 tahun
Kelompok ini termasuk Retardasi Mental yang berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu. Serta behubungan pula dengan kehamilan anak pertama pada wanita Adolesen dan diatas 40 tahun.

Akibat Gangguan Jiwa Berat
Untuk membuat diagnosa ini harus jelas telah terjadi gangguan jiwa yang berat itu, dan tidak terdapat tanda-tanda patologi otak.

Akibat Deprivasi Psikososial dan Lingkungan
Retardasi Mental dapat disebabkan oleh fakor-faktor Biomedik maupun Sosiobudaya seperti Kemiskinan, Status ekonomi rendah, Sindroma deprivasi. Contohnya Gangguan gizi yang tergolong berat dan berlangsung lama dibawah dan sebelum umur 4 tahun sangat memepengaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan Retardasi Mental. Namun keadaan gangguan Gizi ini dapat diperbaiki dengan memperbaiki gizi sebelum usia menginjak umur 6 tahun, namun tetap saja intelegensi yang rendah itu sudah sukar ditingkatkan walaupun anak itu dibanjiri dengan makanan bergizi.

Untuk mendiagnosa Retardasi Mental pada seseorang dengan tepat, perlu diambil Anamnesa dari orang tua dengan sangat teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin dilakukan juga pemeriksaan Psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakan evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi Psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan Psikiatrik disamping Retardasi Mental itu sendiri.

Pencegahan Primer pada orang dengan Retardasi Mental dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada masyarakat, perbaikan keadaan Sosio-Ekonomi, Konseling Genetik dan Tindakan Kedokteran (seperti perawatan Prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita Adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan pencegahan peradangan otak pada anak-anak).

Pencegahan Sekunder meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, Perdarahan Subdural, Kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan Kraniotomi; pada Mikrosefali yang Kogenital, operasi tidak menolong)

Pencegahan Tersier merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus sebaiknya disekolah luar biasa. Dapat diberi Neuroleptika kepada yang gelisah, Hiperaktif atau Dektruktif.
Konseling kepada orang tua dilakukan secara Fleksibel dan Pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi Frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan Retardasi Mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran Zat (Metabolisme) sel-sel otak.

(Dari Berbagai Sumber)


Komentar