Mari Pahami Siklus Menstruasi Dengan Benar


Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Yuk, pahami siklus bulanan ini dengan benar.

Sebagai rutinitas bulanan, siklus menstruasi sering kali terabaikan. Ia terjadi begitu saja tanpa perhatian khusus, bahkan menandai di kalender pun tak dilakukan.

Mari mulai memberi perhatian kepada siklus menstruasi kita. Pertama-tama, mari pahami apa yang dimaksud dengan siklus menstruasi, seperti dijelaskan oleh Dr. Rino Bonti Tri Hadma Shanti, Sp.OG, dari RSIA Bunda Jakarta.

Siklus ini adalah proses siklik dan sinkron antara pertumbuhan sel telur menjadi matang dan penebalan dinding rahim yang siap menerima hasil konsepsi (pembuahan).

"Saat tidak terjadi pembuahan dan tidak terdapat embrio yang akan berimplantasi di dinding rahim, dinding rahim yang tebal itu luruh dan keluar menjadi darah menstruasi," papar Dr. Bonti.

Penjelasan senada disampaikan oleh Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K), dari RS OMNI Pulomas.

Menurut Dr. Caroline, menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina perempuan yang sudah memasuki masa pubertas sebagai akibat dari mekanisme hormonal yang normal.

"Untuk terjadinya sebuah siklus menstruasi normal, dibutuhkan kerja sama yang normal pula dari poros hormon, yang produksinya dimulai dari otak," papar Dr. Caroline.

"Hipotalamus menginstruksikan hipofisis dan ovarium untuk memproduksi hormon-hormon yang bekerja ibarat orkestra untuk menghasilkan siklus menstruasi yang teratur," tandas Dr. Caroline.

Menstruasi menjadi pertanda bahwa seorang perempuan sudah memasuki masa pubertas atau reproduksi.

Karena itu, memahami siklus menstruasi penting untuk menghitung masa subur dalam program hamil atau sebaliknya, program mencegah kehamilan secara alami.

Dr. Bonti juga menekankan bahwa memahami siklus menstruasi dapat bermanfaat untuk mendeteksi jika terjadi perubahan siklus dan menduga adanya kelainan atau penyakit tertentu.

Indikasi siklus menstruasi yang benar dan sehat adalah siklus yang berlangsung antara 21-35 hari. Umumnya proses menstruasi terjadi 3-7 hari, ada pula yang sampai 10 hari.

"Setiap individu memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan dari keseimbangan hormon reproduksi dari setiap individu, juga pemakaian obat hormonal," ujar Dr. Bonti.

"Untuk menghasilkan kerja hormon yang baik, dibutuhkan organ reproduksi yang baik pula, mulai dari otak, rahim, indung telur, saluran telur, sampai vagina," tegas Dr. Caroline.

Lebih rinci Dr.  Caroline menjelaskan mekanisme siklus menstruasi yang terjadi dalam tubuh perempuan. Pertama, hipotalamus di otak menghasilkan hormon bernama gonadotropin-releasing (GnRH).

Hormon tersebut kemudian mengirim sinyal ke hipofisis. Lantas, hipofisis atau kelenjar pituitari akan memproduksi follicle-stimulating hormone (LH) yang langsung menuju ovarium.

Di sana, kedua hormon tersebut bekerja sama membuat perubahan-perubahan secara bersamaan, seperti penebalan dinding dalam rahim dan pembesaran sel-sel telur.

Setelah itu, perempuan mencapai pertengahan masa siklus. Saat puncak masa subur, terjadilah ovulasi. Ini juga berlangsung karena mekanisme hormonal yang bak orkestra tadi.

Di puncak masa subur perempuan, hormon progesteron akan diproduksi di ovarium. Di akhir siklus, jika terjadi pembuahan, sel telur akan kembali ke dinding rahim dalam bentuk embrio. Jika tidak, dia akan luruh menjadi darah menstruasi.

Siklus normal ini berlangsung selama 28-30 hari setiap bulan. Menstruasi berlangsung selama 7 hari dengan volume darah rata-rata 80cc/24 jam. Di luar batasan tersebut, siklus menstruasi bisa dikatakan tidak normal.

Menstruasi berfungsi sebagai penanda akil balig bagi anak perempuan yang sudah pubertas.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kerja-kerja hormonal sudah dimulai. Artinya, poros hormon sudah aktif sehingga sang perempuan sudah bisa hamil saat ada sel telur yang pecah dan dibuahi.

Setelah itu, siklus bulanan akan terjadi secara alami, kecuali terjadi ketidakteraturan siklus. Gangguan terhadap siklus perlu diwaspadai, karena bisa jadi ia merupakan alarm terhadap masalah kesehatan, seperti ketidaksuburan atau kesulitan hamil. Salah satu penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur antara lain karena gangguan kesuburan (sel telur yang tidak matang dan menetas) sehingga berdampak pada kesulitan terjadinya kehamilan.

Kedua pakar ini mengingatkan agar kaum perempuan tidak mengabaikan gangguan pada siklus menstruasi mereka.

Mengapa? Andaikan terdapat problem-problem serius, maka tidak bisa diketahui. Dan jika dibiarkan dan ternyata ada perlekatan di dalam rahim, kelak justru akan mengganggu proses reproduksi.

"Kala siklus menstruasi terganggu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan, yang akan mengecek adakah kelainan organ maupun hormonal dalam tubuh," pesan Dr. Bonti.

Intervensi pertama yang akan dilakukan spesialis kandungan saat ada pasien dengan kandungan siklus menstruasi atau nyeri hebat adalah pemeriksaan USG dan darah di laboratorium.

Nyeri haid dapat terjadi karena produksi zat prostaglandin yang memang memicu terjadinya kontraksi rahim. Mekanisme itulah yang menimbulkan rasa kram di bawah perut.

Nyeri yang normal adalah yang tidak menggangu aktivitas. Sebaliknya, kalau mengganggu aktivitas dan harus minum obat anti-nyeri, bisa jadi ada gangguan serius seperti kista, miom, dan endometriosis.

"Segeralah datang ke dokter kandungan bila mengalami menstruasi yang banyak melebihi normal atau nyeri hebat di bagian perut bawah," tegas Dr. Caroline.

Indikasi Siklus Tak Sehat
* Lebih pendek dari 21 hari.
* Lebih panjang dari 35 hari.
* Perdarahan di luar waktu haid.
* Perdarahan lebih lama dari 14 hari.

Pemicu Kekacauan Siklus
* Kelainan bawaan pada organ reproduksi, seperti septum di rahim, tidak terbentuk vagina, tidak terbentuk rahim, dan saluran telur mampet atau tidak berkembang.
* Terjadinya menopause dini yang ditandai indung telur menciut secara cepat.
* Penggunaan jenis kontrasepsi. Pada pengguna IUD, volume darah haid cenderung lebih banyak, kadang disertai nyeri perut dan keputihan. Karena itu, pengguna IUD harus kontrol rutin, cuci vagina, dan mengecek posisi IUD secara berkala.

Kapan Siklus Menstruasi Terganggu?
* Saat remaja dan baru pertama kali haid.
* Saat ada ketidakseimbangan hormon di usia muda, seperti keadaan terlalu tinggi hormon androgen dan resistensi insulin.
* Menjelang menopause.

Soda Picu Menstruasi Dini
Harvard T.H. Chan School of Public Health mendapati bahwa anak perempuan yang mengonsumsi soda dan minuman dengan tambahan gula cenderung mendapat menstruasi pertama lebih awal dibanding mereka yang hanya mengonsumsi sedikit soda. Studi yang dilaporkan di dalam jurnal Human Reproduction tersebut menyusuri lebih dari 5.500 anak perempuan usia 9-14 tahun di Amerika yang belum mendapatkan haid pertama. Para peneliti mendapati bahwa anak perempuan yang minum lebih dari dari dua porsi soda dan minuman manis lain per hari memulai menstruasi pertama mereka tiga bulan lebih cepat dibandingkan anak perempuan yang minum soda dan gula lebih sedikit. Haid lebih dini juga tidak terjadi pada anak perempuan yang memilih minuman tanpa gula tambahan, seperti jus buah.

Komentar